And the story begin..
Hiruk pikuk khas taman kanak-kanak Al-Islam 2 mulai menyapa guweh pagi itu, pedagang makanan dan sayuran sudah absen sedari pagi, ibu-ibu rumah tangga sibuk memilih-milih sayur yang berkualitas guna menu siang nanti, lalu lalang kendaraan bermotor silih berganti mengantarkan anak-anak mereka masuk ke taman kanak-kanak tersebut.
Pagi ini, guweh sudah bangun, dan dalam benak guweh, ini adalah hari terakhir guweh di rumah, guweh sibuk persiapin barang bawaan guweh sambil ngecek lagi ada yang ketinggalan atau nggak.
Kesibukan rumah dipagi ini, sudah sangat akrab dalam penglihatan guweh, si Ibuk dengan dagangannya, dan Bapak kebagian mencuci pakaian kala itu, dan ada satu lagi! Ya, namanya Khusnul Khotimah, doi adik terkecil guweh, dan kesibukannya adalah sekolah. Dan doi baru sampai ke jenjang Taman Kanak-kanak dan bandelnya minta ampun, setiap pagi bahkan setiap hari ada saja kelakuan doi yang bikin Ibuk mencak-mencak(baca: marah-marah), tapi semua itu adalah bagian dari keseruan alami yang sangat berharga bagi guweh.
Yap, semuanya sudah rapi, seragam sesuai jadwal, PR sudah kelar, bekal sudah siap, saatnya berangkat! Dengan kondisi dadakan, saya menjelma menjadi sopir pribadi yang bertugas mengantarkan doi ke TK. Tanpa persiapan, rambut gondrong nanggung acak-acakan dan hanya membasuh muka sekenanya, lalu tancap gas!
Tak begitu lama, sampai juga kami. Lokasi TK memang nggak jauh, lebih tepatnya di sebelah kampung dari rumah kami. Setelah itu, doi buru-buru masuk dan menjalankan rutinitasnya sendiri, dari meletakan bekal makanan di meja khusus, trus lanjut menulis arab yang sudah terpampang di papan tulis, dilanjut dengan antri membaca buku Iq’ro.
Bagi doi, semua kegiatan itu, sudah menjadi hal wajar, yang harus doi lalui setiap harinya. Tapi bagi guweh, yang saat itu melihat dari kejauhan, itu merupakan.. Ahh, mendung sudah mengelayuti kedua bola mata guweh, segera guweh edarkan pandangan ke arah lain, agar tidak meluncur butiran air mata.
Ini alami, seakan menjadi pemandangan ajaib setelah selama ini, sekilas guweh tersenyum bangga, dan dalam benak guweh berkata, “Guweh adalah seorang kakak, ya, guweh seorang kakak yang akan berusaha untuk adik-adik guweh”
Doi datang dengan setengah berlari, jatuh ke pelukan guweh, merengek minta jajanin susu dan sosis ala pedagang kaki lima di depan TK. Yap, tanpa basa-basi kita kemon nyamperin tu para pedagang, setelah itu kita makan bersama, entah mengapa guweh ngiler liat doi makan jajanan itu #eaa
Tak lama, setelah ritual makan jajanan bersama selesai, dan doi juga sempet capcus sama temen-temennya, bel pun berbunyi, anak-anak berlari menyiapkan barisan, ibu guru dengan sigap meneriakan yel-yel guna membangkitan semangat anak-anak pagi itu. Barisan mulai mengikuti aba-aba ibu guru, dan barisan yang paling rapi, boleh masuk duluan.
Doi sempat menoleh ke guweh, dan menjulurkan lidahnya, hahaha, masi sempet ngeledek guweh, dan akhirnya semua anak-anak masuk, dan para ibu-ibu orang tua wali, mulai meninggalkan mereka begitu pula guweh, mas-mas gondrong nanggung.
# Ini foto guweh ambil, pas lebaran taun kemaren, tapi pas waktu ngaterin doi ke TK, pas banget pake seragam ini juga :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar