“Mereka adalah wabah” Sebuah alasan tidak rasional, yang digunakan untuk menghalalkan pembantaian primata disalah satu provinsi di pulau Kalimantan. Jika ditinjau dari hakikatnya justru oknum-oknum itu yang telah menjarah habitat primata. Permasalahan ini tidak lain karena adanya perluasan lahan perkebunan kelapa sawit yang berada di provinsi tersebut. Saya tidak memungkiri, bahwa perkembangan lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah Indonesia cukup pesat, hal ini juga berdampak pada berkembangnya sebagian perekonomian di wilayah tersebut. Tapi sangat disayangkan, apabila perkembangan ini tidak diikuti dengan meningkatnya kualitas hidup dan lingkungan sekitar.
Kesenjangan ini semakin curam, dan semakin mengerucut ke arah yang tidak berperikemanusiaan. Hanya karena alasan ekonomi, mereka yang berkewenangan mengabaikan kelestarian negeri ini. Dan lagi-lagi saya tercengang saat melihat berita, tentang anak orang utan yang berhasil ditemukan warga, dan diserahkan ke balai konservasi. Mimik muka orang utan yatim piatu itu, cukup mengambarkan betapa kekejaman ini.
Haruskah semua berjalan seperti ini?
Saya hanya tidak ingin, menceritakan ke anak saya kelak, bahwa primata asli negeri ini sudah punah. Cukup dinosaurus!



